Mulai dari Diri - Modul 1.1

1.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.1

1.1.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.1

Mulai dari Diri - Modul 1.1

Durasi : 1 JP (45 menit)
Moda: Mandiri

Tujuan Pembelajaran Khusus:  Peserta mampu membuat refleksi diri tentang pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak (CGP)

Kegiatan ini merupakan kegiatan pembuka dari seluruh rangkaian materi belajar di Program Pendidikan Guru Penggerak. Pada kegiatan ini, Anda akan melakukan sebuah refleksi diri sejauh mana Anda mengenal dan memahami Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara (KHD). Sejauh ini Anda sudah sering mendengar kata kata seperti budi pekerti, ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani yang menjadi jiwa dari pendidikan nasional. Oleh sebab itu, pada tahap awal ini, Anda akan berdialog dengan diri Anda sendiri untuk menemukan pemikiran mendasar Ki Hadjar Dewantara dan relevansinya dengan peran Anda sebagai pendidik’.

Sebagai pemantik proses refleksi tersebut, mari kita ingat-ingat kembali pengalaman ketika kita bersekolah. Jawaban pertanyaan berikut tidak perlu ditulis namun tetap perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh. 

  1. Pengalaman apa yang membuat Anda menjadi rindu bersekolah, atau, pengalaman apa yang membuat Anda kehilangan motivasi untuk bersekolah? (pilih salah satu)
  2. Peristiwa apa yang membuat Anda merasa berkembang dan belajar sebagai seorang pembelajar?
  3. Siapa sosok guru yang menginspirasi Anda? 
  4. Apa pengalaman yang berkesan bersama guru tersebut?   
  5. Pernahkah Anda menduplikasi atau mengadaptasi yang dilakukan oleh guru tersebut di kelas yang Anda ampu?
Selanjutnya, Anda diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tersedia di bawah terkait pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD).

1. Tulisan Reflektif Kritis 

Buatlah sebuah tulisan reflektif kritis dengan jumlah minimum 300 kata dan maksimum 500 kata dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan panduan yang telah disediakan. Pertanyaan panduan tulisan reflektif kritis Anda terkait konsep pemikiran Pendidikan KHD:

  • Apa yang ada Anda ketahui tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) mengenai pendidikan dan pengajaran?
  • Apa relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah Anda secara khusus?
  • Apakah Anda merasa sudah melaksanakan pemikiran KHD dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru?
*) Maknai dan hayati pilihan Anda menjadi guru dalam menuliskan tulisan reflektif-kritis. Hindari perihal teknis seperti tidak tersedianya buku ajar bagi murid, masih berstatus guru honorer dsb-nya. Fokus pada pilihan Anda menjadi guru.

2. Harapan dan Ekspektasi 

Ungkapkan Harapan dan Ekspektasi Anda terkait dengan pembelajaran pada modul ini.

  • Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini?
  • Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini?
  • Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?

Mulai dari Diri - Modul 1.1 By Kuntoro Triatmoko

Refleksi Diri tentang Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Edited by KUNTORO TRIATMOKO, Tuesday, 19 March 2024, 12:54 PM

1. Tulisan Reflektif Kritis 

  • Apa yang ada Anda ketahui tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) mengenai pendidikan dan pengajaran?
    • Pendidikan dan pengajaran adalah hal yang tidak dapat dipisahkan. Pengajaran menjadi bagian dari suatu proses pendidikan yang tujuannya adalah memberikan ilmu yang bermanfaat untuk keterampilan hidup anak, baik secara lahir maupun batin. Pendidikan mengandung pengajaran yang merupakan upaya untuk menyampaikan pengetahuan yang bermanfaat di segala aspek kehidupan bagi perkembangan keterampilan anak baik secara fisik, mental , jasmani dan rohani.
  • Apa relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah Anda secara khusus?
    • Ketika berbicara mengenai relevansi pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah saya khususnya, hal yang terkait adalah pentingnya pendidik mengintegrasikan antara teori dengan praktik. Dalam hal ini, seorang pendidik harus menjadi contoh yang baik bagi peserta didiknya. Dalam konteks pendidikan di sekolah saya, hal ini berarti pendidik harus menjadi teladan yang baik dalam segala aspek kehidupan. Mereka harus menerapkan nilai-nilai positif yang diajarkan kepada peserta didik dan menunjukkan cara-cara yang baik dalam bertindak dan berinteraksi dengan orang lain. Melalui perilaku mereka yang baik, pendidik dapat memberikan inspirasi dan motivasi kepada peserta didik untuk mengikuti jejak mereka. Dengan demikian, relevansi pemikiran Ki Hajar Dewantara dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah saya adalah bahwa seorang pendidik harus menjadi model yang baik dan mengintegrasikan teori dengan praktik. 
  • Apakah Anda merasa sudah melaksanakan pemikiran KHD dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru?
    • Sebagai seorang guru, saya masih belum puas dengan kemampuan saya dalam menerapkan konsep KHD. Saya perlu mempelajari banyak hal dan memahami pengetahuan yang berkaitan dengan pemikiran KHD agar saya sebagai guru dapat mengaplikasikannya kepada siswa-siswa saya. Dengan menggunakan pengetahuan yang sesuai dengan pemikiran KHD, saya akan melakukan upaya untuk memperkaya pengetahuan anak didik saya dengan tujuan agar mereka dapat mencapai potensi terbaik dan mencapai kehidupan yang berharga sesuai dengan esensi mereka.

2. Harapan dan Ekspektasi 

  • Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini?
    • Setelah saya mengikuti pelajaran modul 1 ini, saya berharap dapat mengimplementasikan konsep-konsep KHD secara komprehensif dalam proses pembelajaran sebagai seorang pendidik. Saya yakin bahwa dengan menerapkan gagasan KHD, saya dapat menjadi guru yang memiliki kebebasan dalam metode mengajar. Saya akan menikmati dan bersukacita dalam melakukan proses pembelajaran dan tugas mengajar tanpa merasa terbebani.
  • Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini?
    • Saya berharap bahwa setelah mempelajari modul ini, murid-murid dapat menggunakan potensi yang ada di dalam diri mereka secara maksimal. Mereka dapat memperoleh pengetahuan tanpa merasakan tekanan. Mereka dapat memperoleh pembelajaran yang berarti, yaitu pembelajaran yang dapat dirasakan manfaatnya oleh siswa.
  • Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?
    • Saya berharap modul ini akan memberikan saya pengalaman berharga melalui kegiatan kolaborasi di masa depan. Materi yang saya harapkan dalam modul ini adalah materi-materi yang dapat membantu saya dalam menciptakan pembelajaran yang lebih signifikan. Saya berharap bahwa setelah saya mempelajari modul ini, saya akan dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam mengenai pemikiran-pemikiran KHD dan mampu mengaplikasikannya dengan nyata dalam proses pembelajaran.

Comments

PEMBELAJARAN KOLABORATIF

Mencermati tulisan Pak Kun saya tergelitik untulk ikut terlibat dalam diskusi ini. Hal yang ingin saya ulas sedikit yakni pembelajaran kolaboratif. Pembelajaran kolaboratif merupakan sebuah proses di mana peserta didik pada berbagai tingkat kemampuan (kinerja) bekerja sama dalam kelompok kecil menuju tujuan bersama.    

Berangkat dari sini, kita harus mengakui kenyataan kondisi anak-anak kita. Meraka memiliki daya, cipta, rasa, karsa dan karya yang berbeda-beda. Seluruh kodrat anak ini harus kita layani. Ada guru yang sinis, betapa repotnya jika guru harus melayani seluruh anak dengan segala perbedaan seleranya. Mana mungkin, satu diri guru melayani 32 anak dalam waktu yang bersamaan. Betapa capai memasak asupan untuk mereka. 

Guru ini tidak memiliki kemampuan pedagogis yang memadai. Dia lupa kalau model pembelajaran itu ada klasikal, kelompok besar dan kelompok kecil. Kegiatan individual itu terjadi pada saat asessmen akhir saja. Dalam asesmen proses masih tetap saja boleh kelompok. Yang menyedihkan di kelas, masih tetap saja ada guru yang mengajar dari awal hingga akhir dalam format klasikal. Dalam kondisi seperti itu, pasti saya wajib bertanya, dimana letak kolaborasinya.  

Itu saja renungan saya semoga kita selaras sejaln dalam pemikiran merdeka kita.


Pendidik Harus Menjadi Tauladan

Kuntoro menyajikan pernyataan bahwa pendidik harus mampu mengintegrasikan antara teori dngan praktik. Dalam hal ini, seorang pendidik harus menjadi contoh yang baik bagi peserta didiknya.

Menjadi tauladan bukanlah hal yang mudah dilakukan. Dari ujung rambut sampai ujung kuku, cara berpakian, cara bicara, cara mengajarnya, semuanya di perhatikan oleh murid.

Bapak Kuntoro menjelaskan bahwa guru harus menerapkan nilai-nilai positif yang diajarkan kepada peserta didik dan menunjukkan cara-cara yang baik dalam bertindak dan berinteraksi dengan orang lain.

Pernyataan tersebut harusnya memberikan motivasi kepada semua guru bahwa perilaku mereka semua di perhatikan dan menjadi panutan anak didiknya. Hal ini tentu relevan dengan konsep Among. Ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.


0 comments:

Posting Komentar

Refleksi Filosofisi

Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional KHD Modul 1.1. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional KHD 1.1.A. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasion...