Eksplorasi Konsep - Modul 1.1

1.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.1

1.1.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.1

Eksplorasi Konsep - Modul 1.1
Pengantar
Bapak dan Ibu Calon Guru Penggerak (CGP)

Mari kita lebih mendalam mengenal konsep Pendidikan Ki Hadjar Dewantara (KHD) dengan menyimak beberapa video menarik tentang, kondisi Pendidikan pada zaman kolonial, perjalanan pemikiran Ki Hadjar Dewantara sejak pembentukan Perguruan Taman Siswa hingga pemikiran-pemikiran KHD tentang bagaimana menjadi manusia merdeka. Anda juga akan lebih jauh memahami 3 (tiga) tulisan KHD untuk membangun pemikiran reflektif-kritis Anda.

Setelah menyimak video dan membaca 3 (tiga) tulisan KHD, Anda membuat sebuah rekaman audio berdurasi 1 hingga 3 menit (maksimum 3 menit) yang memberikan ilustrasi diri Anda sebagai “Pembelajar Merdeka” yang dapat menginternalisasi semboyan “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”.
SISNANDRIYATI noted on Pengantar
pola pendidikan pada zaman kolonial hanya diperuntukkan bagi kalangan tertentu untuk menjadi pegawai, pelajaran yang diberikan hanya berfokus pada kemampuan membaca, menulis dan berhitung. KHD mendirikan perguruan taman siswa pada tahun 1922 dan perguruan taman siswa diperuntukkan bagi semua kalangan rakyat Indonesia.
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 6:32 PM
ARTIN noted on Pengantar
Semboyan dari Ki Hadjar Dewantara merupakan esensi dari filosofi pendidikan yang merupakan ungkapan yang penting bagi pendidik untuk mampu mendidik dengan memperlakukan anak sesuai kodratnya. Pendidik berperan sebagai pamong yang menuntun atau mengarahkan peserta didik untuk mendapatkan keselamatan dan kebahagian setinggi-tinginya sebagai pribadi indivu dan anggota masyarakat. Sebagai pembelajar merdeka, guru memberikan kebebasan kepada murid sesuai dengan kemampuannya tanpa harus melupakan kodrat alam dan kodrat zamannya.
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 8:33 PM
MUTAKIN respond:
guru bertugas menuntun bukan menuntut, anak berjalan menuju sebuah arah yang dituju, jika membutuhkan sesuatu maka layani setulus hati, jika agak berbelok arah maka luruskan, kalau menunytut berarti anak dituntut harus begini harus begitu padahal belum tentu mampu dengan segala yang kita minta.
 Reply  Like (0)Friday, 22 March 2024, 10:38 PM
ROFIKA DWI SUSANTI noted on Pengantar
Penugasan (refleksi diri) Assalamualaikum Berikut saya lampirkan rekaman tentang refleksi kritis pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan serta pandangan saya terhadap pemikiran tersebut sebagai seorang pendidik atau pengajar. https://drive.google.com/file/d/1y-exorVmRIMETKjew916iE678wYY27uI/view?usp=drivesdk
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 8:39 PM
DIYAH PATRIYANA UTAMI noted on Pengantar
Filosofi Ki Hajar Dewantara dalam pendidikan yaitu Ing ngarso sung tulodo, Ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani. Hal inilah yang menjadi pedoman pendidikan di Indonesia dan mendidik anak sesuai dengan kodrat alam zaman.
 Reply  Like (0)Friday, 22 March 2024, 2:14 PM
MUTAKIN noted on Pengantar
betul sekali, dulu yang dibolehkan sekolah hanya hanya kaum ningrat, mereka disekolahkan untuk kepentingan Hindia Belanda., yang penting bisa baca tulis lulus dan jadi pegawai Belanda.
 Reply  Like (0)Friday, 22 March 2024, 10:05 PM
WAKHDIYONO noted on Pengantar
Tujuan Pendidikan zaman zaman Kolonial hanya untuk mencari pegawai. Pendidikan zaman kolonial juga hanya mengenalkan membaca, menulis, dan menghitung. Persamaan Pendidikan zaman kolonial dan sekarang yaitu sama-sama mengajarkan pelajaran bagi siswa
 Reply  Like (0)Saturday, 23 March 2024, 8:46 PM
WAKHDIYONO noted on Pengantar
Kondisi pendidikan pada masa kolonial : https://drive.google.com/file/d/1K3t7NmZ8QOEUUK9z-4-eYJ-W2BbEYpS-/view?usp=sharing
 Reply  Like (0)Saturday, 23 March 2024, 9:11 PM
BASTI LESTARI noted on Pengantar
Sebagai pendidik kita harus memberi tuntutan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya.Seoranga pendidik dapat memberikan tuntunan agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar.Anak juga secara sadar memahami bahwa kemerdekaan dirinya juga mempengaruhi kemerdekaan anak lain oleh sebab itu tuntunan seorang guru mampu mengelola dirinya untuk hidup bersama orang lain (menjadi manusia dan anggota masyarakat)
 Reply  Like (0)Sunday, 24 March 2024, 9:52 PM
ROZA JUNIANTO noted on Pengantar
Guru menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak. Dalam menuntun laku dan pertumbuhan kodrat anak,
 Reply  Like (0)Monday, 25 March 2024, 9:41 AM
KUNTORO noted on Pengantar
rekaman audio : https://drive.google.com/file/d/10sEMwahhQcbin0vMkl_-Ve5sqORYkgYr/view?usp=sharing

Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini

Bapak/Ibu CGP, mengawali refleksi filosifis Pendidikan Indonesia, Anda diminta untuk menyimak video "Pendidikan Zaman Kolonial" di bawah ini. Bapak/Ibu CGP dapat melihat perjalanan Pendidikan Indonesia sebelum kemerdekaan dan peran sekolah Taman Siswa sejak pendiriannya di tahun 1922.

Selanjutnya, silahkan jawablah pertanyaan panduan berikut sebagai refleksi diri terhadap perjalanan Pendidikan Indonesia sebelum Kemerdekaan dan membandingkannya dengan kondisi pendidikan saat ini pada konteks sekolah Anda. 

  1. Apa bagian yang paling menarik bagi saya? Mengapa?
  2. Apa tujuan pendidikan yang dapat dilihat dari video ini pada zaman Kolonial?
  3. Apa persamaan dan perbedaan antara proses pembelajaran pada zaman Kolonial dengan proses pembelajaran saat ini?


Silahkan tuangkan jawaban Anda pada kolom NOTES yang ada dibagian YOUR NOTES AND QUESTIONS!

*) Anda juga disilakan untuk memberikan komentar terhadap jawaban yang dikirimkan oleh CGP lain, dengan meng-klik tombol Reply pada jawabannya.

 YOUR NOTES AND QUESTIONS

DIYAH PATRIYANA UTAMI noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
1. Bagian yang menarik menurut saya, berdirinya taman siswa sebagai puncak perjuangan dalam pendidikan, dengan berdirinya taman siswa menjadi sebuah pintu gerbang bagi para pribumi untuk memperoleh pendidikan yang lebih layak lagi. Pada masa penjajahan kolonial Belanda, pendidikan hanya diperuntukan untuk memenuhi kebutuhan bangsa Belanda yang sedang berada di Indonesia. 2. Tujuan Pendidikan pada zaman kolonial Belanda semata-mata hanya untuk kepentingan pribadi suatu golongan. Dan Pendidikan kolonial ini berdampak negatif kepada penduduk pribumi karena ada batasan-batasan yang diterapkan untuk mempersulit mengikuti pendidikan. 3. Adanya persamaan untuk merdeka dalam bidang pendidikan artinya memerdekakan penduduk pribumi Indonesia untuk menjadi rakyat yang pandai, berbudaya dan sesuai dengan jati diri. Perbedaannya yaitu pada zaman kolonial tidak diberi kebebasan dalam mengikuti pendidikan sedangkan saat ini tujuan, visi misi sekolah serta kurikulum yang sudah tersusun dengan baik dan merdeka dlm belajar.
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 7:55 PM
BASTI LESTARI noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga masa kini 1.Bagian yang paling menarik menurut saya yaitu pada tahun 1920 lahirlah cita-cita baru untuk perubahan radikal dalam pendidikan dan pengajaran.Dan pada tahun 1922 lahirlah Taman Siswa Yogyakarta. Karena sebagai gerbang emas kemerdekaan dan kebebasan kebudayaan bangsa. 2.Tujuan pendidikan pada zaman kolonial hanya untuk mendidik calon-calon pegawai dan orang-orang dari kalangan tertentu. 3.Apa persamaan dan perbedaan antara proses pembelajaran pada zaman kolonial dengan proses pembelajaran saat ini?Pada zaman kolonial pendidikan hanya diutamaka untuk kalangan tertentu dan calon pegawai saja. Sedangkan pada zaman saat ini pendidikan bebas untuk semua kalangan dari mana saja tidak ada perbedaan.
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 10:38 PM
KUNTORO noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Pada masa penjajahan, sistem pendidikan berpusat pada pembentukan individu yang dapat memperkuat struktur pemerintahan dan mendukung aktivitas bisnis penjajah. Pada waktu itu, tujuan pendidikan tidak melibatkan upaya untuk membentuk tokoh-tokoh yang dapat merubah situasi atau berperjuangan untuk memperoleh kemandirian dan kebebasan bagi bangsa. Di masa kolonial, pendidikan juga tidak memberikan dukungan bagi individu untuk berperan sebagai agen perubahan dalam masyarakat.
 Edit  Remove  Reply  Like (0)Wednesday, 20 March 2024, 8:49 AM
ROZA JUNIANTO noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini 1. bagian yang paling menarik bagi saya, pada tahun 1922 berdirinya Taman siswa gerbang emas, kemerdekaan dan kebebesan kebudayaan bangsa. 2.Tujuan pendidikan pada zaman kolonial hanya mendidik anak-anak yang nanti nya untuk menjadi pegawai. yang nantinya hanya untuk kepentingan pribadi atau golongan saja. 3.Apa persamaan dan perbedaan antara proses pembelajaran pada zaman Kolonial dengan proses pembelajaran saat ini. persamaan : proses pendidikan sama-sama dilakukan dengan formal. perbedaan : jaman sekarang pendidikan sdh bisa dinikmati atau dirasakan dari semua golongan, dan sudah menjadi hal wajib untuk belajar.
 Reply  Like (0)Wednesday, 20 March 2024, 11:34 AM
ARTIN noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini sebag 1. Apa bagian yang paling menarik bagi saya? Mengapa? Bagian yang paling menarik bagi saya yaitu berdirinya Taman Siswa, karena sebagai gerbang emas kemerdekaan dan kebebasan kebudayaan bangsa sekaligus sebagai perintis kemerdekaan berpendidikan untuk semua kalangan di Indonesia. 2. Apa tujuan pendidikan yang dapat dilihat dari video ini pada zaman Kolonial? Tujuan pendidikan yang hanya berpihak pada kepentingan pemerintah Kolonial saja. Seperti hanya mendidik untuk calon pegawai mereka dan calon pembantu mereka saja. 3. Apa persamaan dan perbedaan antara proses pembelajaran pada zaman Kolonial dengan proses pembelajaran saat ini? Persamaan: proses pembelajaran dilaksnakan di lembaga pendidikan formal, perbedaan: tujuan pembelajaran/pendidikan pada zaman kolonial hanya untuk pihak-pihak tertentu yang mendukung kepentingan pemerintah kolonial, sedangkan tujuan proses pembelajaran saat ini merata untuk semua pihak.
 Reply  Like (0)Monday, 18 March 2024, 4:26 PM
WAKHDIYONO noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Menurut pandangan saya, salah satu aspek yang paling menarik dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan adalah pendiriannya dalam mendirikan lembaga pendidikan yang dikenal sebagai Taman Siswa. Langkah ini menunjukkan kesungguhan beliau dalam merangkul seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan akses pendidikan.. Tujuan Pendidikan pada zaman tersebut hanya diarahkan untuk melahirkan calon pegawai yang dapat memperkuat administratif dan mendukung usaha dagang colonial saja. Selain itu,. perbedaan yang mencolok antara pendidikan sekarang dengan zaman kolonial. Pada zaman kolonial pendidikan hanya diperuntukan untuk usaha dan calon pegawai saja. Sementara saat ini semua kalangan masyarakat. Persamaannya terletak pada kenyataan bahwa keduanya dilaksanakan di lembaga pendidikan formal seperti sekolah.
 Reply  Like (0)Monday, 18 March 2024, 9:45 PM
DWI ERMA KUSTIANI noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
Hal yang menarik bagi saya setelah melihat tayangan video "Pendidikan pada zaman kolonial" adalah bisa mengetahui perkembangan Pendidikan pada zaman tersebut sehingga melahirkan cita-cita baru yang ingin merubah secara radikal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, sehingga lahirlah Taman Siswa di Jogjakarta. Tujuan Pendidikan pada zaman itu hanya mendidik calon pegawai, dan diperuntukkan untuk orang-orang yang membantu usaha-usaha mereka. Persamaan Pendidikan di jaman Kolonial dan jaman sekarang adalah sama-sama memakai seragam dan alat tulis, pembelajaran dilakukan dengan dipandu guru. Sedangkan perbedaan Pendidikan pada Jaman Kolonial dengan Jaman Sekarang Pada jaman Kolonial kelasnya terbatas, sekolah diperuntukan bagi mereka yang membantu usaha-usaha mereka, sedangkan sekarang terdapat beberapa kelas, setiap anak berhak mendapatkan pendidikan. Pada jaman kolonial hanya diajarkan menulis, membaca dan berhitung, sedangkan sekarang pendidikan tidak hanya tentak akademik tetapi juga karakter.
 Reply  Like (0)Sunday, 28 April 2024, 3:56 AM
LILIS SETIOWATI noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
1. Yang menarik bagi saya ialah berdirinya sekolah Taman Siswa sebagai perintis kemerdekaan dalam pendidikan sebagai gerbang emas kemerdekaan. 2. Tujuan pendidikan sebelum kemerdekaan hanya untuk calon pegawai saja dan calon pembantu usaha dagang mereka. 3. Persamaan dan perbedaan antara proses pembelajaran pada zaman Kolonial dengan proses pembelajaran saat ini ialah sama-sama berproses dalam sekolah formal. Yang berbeda adalah pada zaman kolonial hanya untuk mencetak pegawai saja dan untuk pembantu dagang. Sedangkan sekarang pendidikan untuk seluruh rakyat Indonesia.
 Reply  Like (0)Monday, 18 March 2024, 10:49 PM
SISNANDRIYATI noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
1. Bagian yang paling menarik bagi saya? Mengapa? yang paling menarik dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang mendirikan lembaga pendidikan yang dikenal sebagai Taman Siswa. Karena menunjukkan kesungguhan beliau dalam merangkul seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan akses pendidikan. 2. Apa tujuan pendidikan yang dapat dilihat dari video ini pada zaman kolonial? Hanya diarahkan untuk melahirkan calon pegawai yang dapat memperkuat struktur administratif dan mendukung usaha dagang kolonial tidak bertujuan untuk menghasilkan tokoh-tokoh perubahan pada zaman kolonial tidak mendukung untuk menjadi bagian dari tokoh perubahan di masyarakat. 3. Apa persamaan dan perbedaan antara proses pembelajaran pada zaman kolonial dengan proses pembelajaran saat ini? Perbedaan pada zaman kolonial pendidikan hanya diperuntukan untuk usaha dan calon pegawai saja. Persamaannya terletak pada kenyataan bahwa keduanya dilaksanakan di lembaga pendidikan formal seperti sekolah.
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 1:25 AM
ROFIKA DWI SUSANTI noted on Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
1.Apa bagian yang paling menarik bagi saya? Mengapa? Semangat orang pribumi dalam menuntut pendidikan dan ilmu pengetahuan dimasa sulitnya mendapatkan ilmu pengetahuan. Bagaimana usaha dan semangat mereka dalam mendirikan Taman Siswa demi mewujudkan pendidikan yang merdeka untuk semua kalangan masyarakat. 2.Apa tujuan pendidikan yang dapat dilihat dari video ini pada zaman Kolonial? Tujuan Pendidikan pada zaman kolonial yang dibentuk Belanda diperuntukkan untuk membentuk para pejabat seperti Bupati, juga hanya diperuntukkan untuk kepentingan pemerintah Hindia Belanda dalam melancarkan bisninya. Setelah lahirnya Taman Siswa maka tujuan pendidikan menjadi bagaimana memerdekakan pendidikan. 3.Apa persamaan dan perbedaan antara proses pembelajaran pada zaman Kolonial dengan proses pembelajaran saat ini? Persamaan : adanya semangat dari jiwa rakyat (pendidik dan Peserta didik) dalam memerdekaan pembelajaran. Perbedaan: pemerintah kolonial Belanda yang tidak menyamaratakan hak warga dalam memperoleh pendidikan
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 8:59 AM

Tanggapan Reflektif

Terima kasih telah melakukan refleksi  diri terhadap perjalanan Pendidikan Indonesia sebelum Kemerdekaan dan membandingkannya dengan kondisi pendidikan saat ini pada konteks sekolah Anda dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disajikan.. 

Bapak/Ibu CGP, untuk memahami secara garis besar pemikiran (filosofi pendidikan) Ki Hadjar Dewantara (KHD). Anda sudah mengakses materi dalam bentuk video dengan judul Pendidikan Zaman Kolonial, selanjutnya Anda akan mengakses materi berupa 3 tulisan Ki Hadjar Dewantara untuk memahami pemikiran-pemikiran filosofis     pendidikan KHD pada halaman berikutnya.

 YOUR NOTES AND QUESTIONS

ARTIN noted on Tanggapan Reflektif
Pemikiran Filosofis Pendidikan Ki Hajar Dewantara diantaranya adalah sistem among. Sistem Among adalah suatu sistem pembelajaran yang mengedepankan pembentukan manusia secara utuh. Suatu metode yang tidak menghendaki ‘perintah-paksaan’, melainkan memberi ‘tuntunan’ bagi hidup anak-anak agar dapat berkembang dan selamat, baik lahir maupun batinnya. Sistem among bertujuan untuk membangun hubungan emosional yang kuat antara guru, siswa, dan orang tua untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang optimal.
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 8:38 PM
KUNTORO noted on Tanggapan Reflektif
Semoga selalu diberikan kemudahan dan kelancaran.
 Edit  Remove  Reply  Like (0)Wednesday, 20 March 2024, 11:19 AM
ROZA JUNIANTO noted on Tanggapan Reflektif
Video dengan judul Pendidikan Zaman Kolonial sudah saya akses dan sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan.
 Reply  Like (0)Thursday, 21 March 2024, 7:00 PM
DIYAH PATRIYANA UTAMI noted on Tanggapan Reflektif
Allhamdulillah sudah menyaksikan/mengakses video pendidikan di era zaman kolonial dan menambah wawasan ternyata begitu pentingnya merdeka dalam belajar.
 Reply  Like (0)Friday, 22 March 2024, 2:18 PM
WAKHDIYONO noted on Tanggapan Reflektif
Kesimpulan dari filosofis dari pemikiran Ki Hajar Dewantara bagi pendidik adalah menghormati dan memperlakukan anak sesuai dengan kodratnya, menuntun dan melayani mereka dengan ikhlas, memberikan uswatun hasanah atau teladan (ing ngarso sung tulodho), membangun motivasi (ing madyo mangun karso) dan memberikan dorongan (tut wuri handayani) dalam pertumbuhan dan perkembangan murid. Menuntun murid, berpihak kepada murid, sehingga medeka dalam belajar untuk menjadi pribadi yang terampil, berakhlak mulia dan bijaksana sehingga mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pertukaran Kebudayaan akan memperkuat identitas kebudayaan itu sendiri. Adapun yang menjadi poros pendidikan dan kebudayaan adalah nilai-nilai kemanusiaan. Jadi Nilai-nilai kemanusiaan merupakan sumbu esensial dari Kebudayaan.
 Reply  Like (0)Saturday, 23 March 2024, 9:08 PM
BASTI LESTARI noted on Tanggapan Reflektif
Vidio pada masa kolonial sudah saya akses betapa pentingnya pendidikan di era masa kolonial dan hingga masa sekarang,sebagai pendidik agar selalu mendidik dan menuntun murid kita agar mereka merdeka dalam belajar.
 Reply  Like (0)Sunday, 24 March 2024, 10:08 PM
SISNANDRIYATI noted on Tanggapan Reflektif
Alhamdulilah sudah membuka/mengakses vidio tentang pendidikan pada zaman kolonial
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 4:35 PM

 1. Kerangka pemikiran KHD

Bapak/Ibu CGP, untuk memahami secara garis besar pemikiran (filosofi pendidikan) Ki Hadjar Dewantara (KHD) silakan cermati 2 tulisan Ki Hadjar Dewantara (untuk memahami pemikiran-pemikiran filosofi pendidikan KHD).  DOWNLOAD

YOUR NOTES AND QUESTIONS
ROFIKA DWI SUSANTI noted on 1. Kerangka pemikiran KHD
Pendidikan diartikan sebagai tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak, menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Dalam pendidikan, permainan anak bisa digunakan dalam membuat pendidikan yang bermakna yang bersumber dari kearifan lokal budaya bangsa Ki Hajar Dewantara mempunyai asas Tri-con yang mengajarkan bahwa di dalam pertukaran kebudayaan dengan dunia luar harus kontinuitet dengan alam kebudayaannya sendiri, lalu konvergensi dengan kebudayaan-kebudayaan lain yang ada
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 8:12 PM
ARTIN noted on 1. Kerangka pemikiran KHD
Pendidikan diartikan sebagai ‘tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak’. Maksud Pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Proses pembelajaran pada Taman Siswa, ternyata tidak hanya mengkonsentrasikan pada pelajaran (latihan) panca indra saja, tetapi permainan anak juga dimasukkan pada pembelajaran di sekolah sebagai kultur. Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti (kekuatan batin), fikiran (intelek), dan jasmani anak-anak. Maksudnya ialah supaya kita dapat memajukan kesempurnaan hidup, yakni kehidupan dan penghidupan anak-anak, selaras dengan alamnya dan masyarakatnya.
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 8:40 PM
BASTI LESTARI noted on 1. Kerangka pemikiran KHD
Pendidikan diartikan sebagai ‘tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak’. Maksud Pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Bahwa pendidikan itu hanya suatu ‘tuntunan’ di dalam hidup tumbuhnya anak-anak kita. Artinya, bahwa hidup tumbuhnya anak itu terletak di luar kecakapan atau kehendak kita kaum pendidik. Anak-anak itu sebagai makhluk, manusia, dan benda hidup, sehingga mereka hidup dan tumbuh menurut kodratnya sendiri.
 Reply  Like (0)Wednesday, 20 March 2024, 8:35 PM
ROZA JUNIANTO noted on 1. Kerangka pemikiran KHD
1. Kerangka pemikiran KHD Tujuan pendidikan adalah menuntut segala kodrat yang ada pada nak - anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi - tingginya baik sebagai manusia ataupun sebagai anggota masyarakst. Pendidik berperan sebagai pamong karena walaupun anak diberi kebebasan proses "menuntun" tetpa harus dilaksanakan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya serta agar anak mampu mengelola dirinya untuk hidup bersama dengan orang lain sebagai manusia dan masyarakat.
 Reply  Like (0)Thursday, 21 March 2024, 7:16 PM
DIYAH PATRIYANA UTAMI noted on 1. Kerangka pemikiran KHD
Pendidikan merupakan menuntun segala kodrat yang ada pada anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaanyang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota Masyarakat. Adapun asas tri-con yang mengajarkan bahwa di dalam pertukaran kebudayaan dengan dunia luar harus berkelanjutan dengan alam kebudayaan sendiri. Salah satu contoh perwujudannya yaitu metode mentasori mementingkan pelajaran panca indra, hingga ujung jari pun dihidupkan rasanya, menghadirkan beberapa alat untuk latihan panca indra dan semua itu bersifat pelajaran.
 Reply  Like (0)Friday, 22 March 2024, 9:02 PM
KUNTORO noted on 1. Kerangka pemikiran KHD
Filosofi KHD yang berkaitan dengan dasar-dasar pendidikan yang “MENUNTUN”.
 Edit  Remove  Reply  Like (0)Monday, 25 March 2024, 2:53 PM
SISNANDRIYATI noted on 1. Kerangka pemikiran KHD
Pendidikan dan pengajaran adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Pengajaran merupakan bagian dari pendidikan tentang memberi ilmu dan berfaedah untuk hidup anak secara lahir dan batin. sedangkan pendidikan adalah menuntun kodrat yang sudah ada untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 4:38 PM

2. Asas Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

Ki Hadjar Dewantara (KHD) membedakan kata Pendidikan dan Pengajaran dalam memahami arti dan tujuan Pendidikan. Menurut KHD, pengajaran (onderwijs) adalah bagian dari Pendidikan. Pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Jadi menurut KHD (2009), “pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya”

Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan.

Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama ialah memerdekakan manusia sebagai bagian dari persatuan (rakyat). Manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Pendidikan menciptakan ruang bagi murid untuk bertumbuh secara utuh agar mampu memuliakan dirinya dan orang lain (merdeka batin) dan menjadi mandiri (merdeka lahir). Kekuatan diri (kodrat) yang dimiliki, menuntun murid menjadi cakap mengatur hidupnya dengan tanpa terperintah oleh orang lain.

 YOUR NOTES AND QUESTIONS

ROFIKA DWI SUSANTI noted on 2. Asas Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Pengajaran adalah bagian dari pendidikan dimana merupakan proses pendidikan dalam memberikan ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Dan pendidikan memberikan tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat Pendidikan menciptakan ruang bagi murid untuk bertumbuh secara utuh agar mampu memuliakan dirinya dan orang lain (merdeka batin) dan menjadi mandiri (merdeka lahir)
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 8:16 PM
ARTIN noted on 2. Asas Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Menurut KHD, pengajaran adalah bagian dari Pendidikan. Pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Menurut KHD (2009), “pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya” Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab . Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama ialah memerdekakan manusia sebagai bagian dari persatuan (rakyat).
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 8:46 PM
BASTI LESTARI noted on 2. Asas Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Ki Hadjar Dewantara (KHD) membedakan kata Pendidikan dan Pengajaran. Pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama ialah memerdekakan manusia sebagai bagian dari persatuan (rakyat). Pendidikan menciptakan ruang bagi murid untuk bertumbuh secara utuh agar mampu memuliakan dirinya dan orang lain (merdeka batin) dan menjadi mandiri (merdeka lahir). Kekuatan diri (kodrat) yang dimiliki, menuntun murid menjadi cakap mengatur hidupnya dengan tanpa terperintah oleh orang lain.
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 11:19 PM
ROZA JUNIANTO noted on 2. Asas Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
2. Asas Pendidikan KHD pengajaran (onderwijs) adalah bagian dari Pendidikan. Pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama ialah memerdekakan manusia sebagai bagian dari persatuan (rakyat). Manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Pendidikan menciptakan ruang bagi murid untuk bertumbuh secara utuh agar mampu memuliakan dirinya dan orang lain (merdeka batin) dan menjadi mandiri (merdeka lahir). Kekuatan diri (kodrat) yang dimiliki, menuntun murid menjadi cakap mengatur hidupnya dengan tanpa terperintah oleh orang lain.
 Reply  Like (0)Thursday, 21 March 2024, 7:23 PM
DIYAH PATRIYANA UTAMI noted on 2. Asas Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Menurut Ki Hajar Dewantara 2009 pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya”. Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama ialah memerdekakan manusia sebagai bagian dari persatuan (rakyat). Manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung pada orang lain, tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Pendidikan menciptakan ruang bagi murid untuk bertumbuh secara utuh agar mampu memuliakan dirinya dan orang lain (merdeka batin) dan menjadi mandiri (merdeka lahir). Kekuatan diri (kodrat) yang dimiliki, menuntun murid menjadi cakap mengatur hidupnya dengan tanpa terperintah oleh orang lain.
 Reply  Like (0)Friday, 22 March 2024, 9:11 PM
WAKHDIYONO noted on 2. Asas Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
5. Kesimpulan yang dapat di ambil dari Asas Pendidikan Ki Hajar dewan tara yaitu Pendidikan harus bisa menciptakan ruang bagi murid untuk bertumbuh secara utuh agar mampu memuliakan dirinya dan orang lain (merdeka batin) dan menjadi mandiri (merdeka lahir). Kekuatan diri (kodrat) yang dimiliki, menuntun murid menjadi cakap mengatur hidupnya dengan tanpa terperintah oleh orang lain.
 Reply  Like (0)Saturday, 23 March 2024, 9:13 PM
KUNTORO noted on 2. Asas Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Maksud pengajaran dan pendidikan hal yang berbeda tapi tidak bisa dipisahkan
 Edit  Remove  Reply  Like (0)Monday, 25 March 2024, 2:54 PM
SISNANDRIYATI noted on 2. Asas Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab. Pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama ialah memerdekakan manusia sebagai bagian dari persatuan
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 4:59 PM

3. Dasar Dasar Pendidikan yang Menuntun

KHD menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Oleh sebab itu, pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.

Dalam menuntun laku dan pertumbuhan kodrat anak, KHD mengibaratkan peran pendidik seperti seorang petani atau tukang kebun. Anak-anak itu seperti biji tumbuhan yang disemai dan ditanam oleh pak tani atau pak tukang kebun di lahan yang telah disediakan. Anak-anak itu bagaikan bulir-bulir jagung yang ditanam. Bila biji jagung ditempatkan di tanah yang subur dengan mendapatkan sinar matahari dan pengairan yang baik maka meskipun biji jagung adalah bibit jagung yang kurang baik (kurang berkualitas) dapat tumbuh dengan baik karena perhatian dan perawatan dari pak tani.  Demikian sebaliknya, meskipun biji jagung itu disemai adalah bibit berkualitas baik namun tumbuh di lahan yang gersang dan tidak mendapatkan pengairan dan cahaya matahari serta ‘tangan dingin’ pak tani, maka biji jagung itu mungkin tumbuh namun tidak akan optimal.

Dalam proses “menuntun”, anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang ‘pamong’ dapat memberikan ‘tuntunan’ agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar. Anak juga secara sadar memahami bahwa kemerdekaan dirinya juga mempengaruhi kemerdekaan anak lain. Oleh sebab itu, tuntutan seorang guru mampu mengelola dirinya untuk hidup bersama dengan orang lain (menjadi manusia dan anggota masyarakat)

KHD juga mengingatkan para pendidik untuk tetap terbuka namun tetap waspada terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, “waspadalah, carilah barang-barang yang bermanfaat untuk kita, yang dapat menambah kekayaan kita dalam hal kultur lahir atau batin. Jangan hanya meniru. Hendaknya barang baru tersebut dilaraskan lebih dahulu”. KHD menggunakan ‘barang-barang’ sebagai simbol dari tersedianya hal-hal yang dapat kita tiru, namun selalu menjadi pertimbangan bahwa Indonesia juga memiliki potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar.

Kekuatan sosio-kultural menjadi proses ‘menebalkan’ kekuatan kodrat anak yang masih samar-samar. Pendidikan bertujuan untuk menuntun (memfasilitasi/membantu) anak untuk menebalkan garis samar-samar agar dapat memperbaiki laku-nya untnuk menjadi manusia seutuhnya. Jadi anak bukan kertas kosong yang bisa digambar sesuai keinginan orang dewasa.

 YOUR NOTES AND QUESTIONS

ROFIKA DWI SUSANTI noted on 3. Dasar Dasar Pendidikan yang Menuntun
Dalam pendidikan, pendidik hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada pada anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak Dalam proses menuntun anak diberikan kebebasan namun pendidik sebagai pamong dalam memberikan tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 8:18 PM
ARTIN noted on 3. Dasar Dasar Pendidikan yang Menuntun
Dalam proses “menuntun”, anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang ‘pamong’ dapat memberikan ‘tuntunan’ agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar. Anak juga secara sadar memahami bahwa kemerdekaan dirinya juga mempengaruhi kemerdekaan anak lain. Oleh sebab itu, tuntutan seorang guru mampu mengelola dirinya untuk hidup bersama dengan orang lain (menjadi manusia dan anggota masyarakat).
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 8:54 PM
BASTI LESTARI noted on 3. Dasar Dasar Pendidikan yang Menuntun
Menurut KHD tujuan pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Dalam proses “menuntun”, anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. KHD juga mengingatkan para pendidik untuk tetap terbuka,karena Pendidikan bertujuan untuk menuntun (memfasilitasi/membantu) anak untuk menebalkan garis samar-samar agar dapat memperbaiki laku-nya untnuk menjadi manusia seutuhnya.
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 11:13 PM
DIYAH PATRIYANA UTAMI noted on 3. Dasar Dasar Pendidikan yang Menuntun
Tugas utama pendidik itu hanya dapat menuntun anak sesuai dengan kekuatan kodrat yang ada pada diri anak, agar dapat memperbaiki lakunya bukan dasarnya dan tumbuhnya sesuai kekuatan kodrat anak dan untuk menebalkan garis samar-samar agar dapat memperbaiki laku-nya untnuk menjadi manusia seutuhnya.
 Reply  Like (0)Friday, 22 March 2024, 9:20 PM
WAKHDIYONO noted on 3. Dasar Dasar Pendidikan yang Menuntun
6. Dalam proses menuntun seorang pendidik hendaknya memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam proses belajarnya, tetapi tidak serta merta membiarkan mereka begitu saja. Sebagai pendidik kita juga harus menuntun mereka agar dapat menemukan kemerdekaan dalam belajarnya. Kita juga tetap memberikan nilai-nilai yang sesuai dengan kodrat peserta didik agar mereka mencapai kebahagiaan di masa datang.
 Reply  Like (0)Saturday, 23 March 2024, 9:20 PM
ROZA JUNIANTO noted on 3. Dasar Dasar Pendidikan yang Menuntun
Pendidikan bertujuan untuk menuntun (memfasilitasi/membantu) anak untuk menebalkan garis samar-samar agar dapat memperbaiki laku-nya untnuk menjadi manusia seutuhnya. Jadi anak bukan kertas kosong yang bisa digambar sesuai keinginan orang dewasa.
 Reply  Like (0)Monday, 25 March 2024, 9:45 AM
KUNTORO noted on 3. Dasar Dasar Pendidikan yang Menuntun
Pendidikan yang menuntun bermakna bahwa guru membimbing dan mengarahkan perilaku dan pertumbuhan siswa agar tetap terarah.
 Edit  Remove  Reply  Like (0)Monday, 25 March 2024, 2:55 PM
SISNANDRIYATI noted on 3. Dasar Dasar Pendidikan yang Menuntun
KHD menjelaskan tujuan pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai segala keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat, KHD juga mengingatkan para pendidik untuk tetap terbuka namun tetap waspada. Pendidikan bertujuan untuk menunttun (memfasilitasi/membantu) anak untuk menebalkan garis samar-samar agar dapat memperbaiki lakunya untuk menjadi manusia seutuhnya
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 5:09 PM



4. Kodrat Alam dan Kodrat Zaman

KHD menjelaskan bahwa dasar Pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan “sifat” dan “bentuk” lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan “isi” dan “irama”

KHD mengelaborasi Pendidikan terkait kodrat alam dan kodrat zaman sebagai berikut

“Dalam melakukan pembaharuan yang terpadu, hendaknya selalu diingat bahwa segala kepentingan anak-anak didik, baik mengenai hidup diri pribadinya maupun hidup kemasyarakatannya, jangan sampai meninggalkan segala kepentingan yang berhubungan dengan kodrat keadaan, baik pada alam maupun zaman. Sementara itu, segala bentuk, isi dan wirama (yakni cara mewujudkannya) hidup dan penghidupannya seperti demikian, hendaknya selalu disesuaikan dengan dasar-dasar dan asas-asas hidup kebangsaan yang bernilai dan tidak bertentangan dengan sifat-sifat kemanusiaan” (Ki Hadjar Dewantara, 2009, hal. 21)

KHD hendak mengingatkan pendidik bahwa pendidikan anak sejatinya menuntut anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman. Bila melihat dari kodrat zaman, pendidikan saat ini  menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad ke-21 sedangkan dalam memaknai kodrat alam maka konteks lokal sosial budaya murid di Indonesia Barat tentu memiliki karakteristik yang berbeda dengan murid di Indonesia Tengah atau Indonesia Timur. 

Mengenai Pendidikan dengan perspektif global, KHD mengingatkan bahwa pengaruh dari luar tetap harus disaring dengan tetap mengutamakan kearifan lokal sosial budaya Indonesia. Oleh sebab itu, isi dan irama yang dimaksudkan oleh KHD adalah muatan atau konten pengetahuan yang diadopsi sejatinya tidak bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan konteks sosial budaya yang ada di Indonesia. Kekuatan sosial budaya Indonesia yang beragam dapat menjadi kekuatan kodrat alam dan zaman dalam mendidik (menuntun kekuatan kodrat anak).

KHD menegaskan juga bahwa didiklah anak-anak dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya sendiri. Artinya, cara belajar dan interaksi murid Abad ke-21, tentu sangat berbeda dengan para murid di pertengahan dan akhir abad ke-20. Kodrat alam Indonesia dengan memiliki 2 musim (musim hujan dan musim kemarau) serta bentangan alam mulai dari pesisir pantai hingga pegunungan memiliki keberagaman dalam memaknai dan menghayati hidup. Demikian pula dengan zaman yang terus berkembang dinamis mempengaruhi cara pendidik menuntun para murid.

 YOUR NOTES AND QUESTIONS

ROFIKA DWI SUSANTI noted on 4. Kodrat Alam dan Kodrat Zaman
Ki Hajar Dewantara mengingatkan kepada pendidik bahwa pendidikan anak sejatinya menuntun anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman. Ki Hajar Dewantara menegaskan bahwa didiklah anak dengan cara sesuai dengan tuntunan alam dan zamannya sendiri
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 8:20 PM
ARTIN noted on 4. Kodrat Alam dan Kodrat Zaman
Menurut Ki Hadjar Dewantara menegaskan bahwa anak harus dididik dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya sendiri. Kodrat alam merupakan belajar dengan proses pembelajaran dengan mempertimbangkan dan memperhatikan lingkungan tempat tinggalnya sesuai adat dan budayanya, sedangkan zaman yang terus berkembang dinamis mempengaruhi cara pendidik menuntun para murid (kodrat zaman).
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 9:06 PM
BASTI LESTARI noted on 4. Kodrat Alam dan Kodrat Zaman
Menurut Ki Hajar Dewantara Pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan “sifat” dan “bentuk” lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan “isi” dan “irama”. KHD menegaskan juga bahwa didiklah anak-anak dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya sendiri. Artinya, cara belajar dan interaksi murid abad ke-21.Demikian pula dengan zaman yang terus berkembang dinamis mempengaruhi cara pendidik menuntun para murid.
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 11:05 PM
DIYAH PATRIYANA UTAMI noted on 4. Kodrat Alam dan Kodrat Zaman
Menurut Ki Hajar Dewantara didiklah anak sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. dimana kodrat alam mencakup konteks sosial budaya murid, dan kodrat zaman didiklah anak sesuai zamannya (menuntun kekuatan kodrat anak).
 Reply  Like (0)Friday, 22 March 2024, 9:27 PM
WAKHDIYONO noted on 4. Kodrat Alam dan Kodrat Zaman
7. Dalam mendidik anak hendaknya kita harus memperhatikan kodrat alam dan kodrat zaman mereka. Kodrat zaman anak saat ini tentunya berkaitan dengan perkembangan abad 21. sehingga seorang pendidik juga harus mampu menguasai perkembangan zaman saat ini agar bisa menerapkan dalam proses pembelajaran. Anak zaman sekarang tentunya sudah lebih mengenal teknologi dibandingkan dengan anak zaman dulu. sehingga perubahan tersebut harus bisa kita sesuaikan Sedangkan untuk kodrat alam bisa kita sesuaikan dengan lingkungan disekitar peserta didik. Peserta didik dengan lingkungan pegunungan dan pertanian tentunya tidak cocok jika diberikan contoh dengan lingkungan pantai. sehingga dalam pembelajaran pun harus sesuai dengan keadaan alam di sekitar lingkungan peserta didik.
 Reply  Like (0)Saturday, 23 March 2024, 9:22 PM
ROZA JUNIANTO noted on 4. Kodrat Alam dan Kodrat Zaman
4. Kodrat Alam dan Kodrat Zaman Ki Hajar Dewantara hendak mengingatkan pendidik bahwa pendidikan anak sejatinya menuntut anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman. Bila melihat dari kodrat zaman, pendidikan saat ini menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad 21 sedangkan dalam memaknai kodrat alam lebih ke konteks lokal sosial budaya anak karena masing - masing daerah memiliki karakteristik yang berbeda
 Reply  Like (0)Sunday, 24 March 2024, 9:24 PM
KUNTORO noted on 4. Kodrat Alam dan Kodrat Zaman
Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan lingkungan di mana peserta didik berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan keterampilan (soft skill)
 Edit  Remove  Reply  Like (0)Monday, 25 March 2024, 2:57 PM
SISNANDRIYATI noted on 4. Kodrat Alam dan Kodrat Zaman
KHD hendak mengingatkan pendidik bahwa pendidikan anak sejatinya menuntut anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zaman.Kekuatan sosial budaya Indonesia yang beragam dapat menjadi kekuatan kodrat alam dan zaman dalam mendidik (menuntun kekuatan kodrat anak).KHD menegaskan juga bahwa didiklah anak-anak dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya sendiri. Artinya, cara belajar dan interaksi murid Abad ke-21, tentu sangat berbeda dengan para murid di pertengahan dan akhir abad ke-20.
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 5:13 PM

5. Budi Pekerti

Menurut KHD, budi pekerti, atau watak atau karakter merupakan perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Budi pekerti juga dapat diartikan sebagai perpaduan antara Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya (psikomotor). 

Lebih lanjut KHD menjelaskan, keluarga menjadi tempat yang utama dan paling baik untuk melatih pendidikan sosial dan karakter baik bagi seorang anak. Keluarga merupakan tempat bersemainya pendidikan yang sempurna bagi anak untuk melatih kecerdasan budi-pekerti (pembentukan watak individual). Keluarga juga merupakan sebuah ekosistem kecil untuk mempersiapkan hidup anak dalam bermasyarakat dibanding dengan institusi pendidikan lainnya.

Alam keluarga menjadi ruang bagi anak untuk mendapatkan teladan, tuntunan, pengajaran dari orang tua. Keluarga juga dapat menjadi tempat untuk berinteraksi sosial antara kakak dan adik sehingga kemandirian dapat tercipta karena anak-anak saling belajar antara satu dengan yang lain dalam menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi. Oleh sebab itu, peran orang tua sebagai guru, penuntun, dan pemberi teladan menjadi sangat penting dalam pertumbuhan karakter baik anak.

Budi Pekerti merupakan keselarasan (keseimbangan) hidup antara cipta, rasa, karsa dan karya. Keselarasan hidup anak dilatih melalui pemahaman kesadaran diri yang baik tentang kekuatan dirinya kemudian dilatih mengelola diri agar mampu memiliki kesadaran sosial bahwa ia tidak hidup sendiri dalam relasi sosialnya sehingga ketika membuat sebuah keputusan yang bertanggungjawab dalam kemerdekaan dirinya dan kemerdekaan orang lain. Budi Pekerti melatih anak untuk memiliki kesadaran diri yang utuh untuk menjadi dirinya (kemerdekaan diri) dan kemerdekaan orang lain.

 YOUR NOTES AND QUESTIONS

ROFIKA DWI SUSANTI noted on 5. Budi Pekerti
Budi pekerti dapat diartikan sebagai perpaduan antara cipta (kognitif), karsa (afektif), sehingga menciptakan karya (psikomotor) Budi pekerti melatih anak untuk memiliki kesadaran diri yang utuh untuk menjadi dirinya (kemerdekaan diri) dan kemerdekaan orang lain
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 8:22 PM
ARTIN noted on 5. Budi Pekerti
Menurut Ki Hajar Dewantara, budi pekerti, atau watak atau karakter merupakan perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Budi pekerti juga dapat diartikan sebagai perpaduan antara Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya (psikomotor). Budi pekerti merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan tugas sebagai manusia yang bertanggung jawab. dan bermanfaat bagi masyarakat melalui pendidikan karakter yang terintegritas dalam kurikulum pendidikan.
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 9:08 PM
BASTI LESTARI noted on 5. Budi Pekerti
Menurut KHD, budi pekerti, atau watak atau karakter merupakan perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Budi Pekerti merupakan keselarasan (keseimbangan) hidup antara cipta, rasa, karsa dan karya. Budi Pekerti juga melatih anak untuk memiliki kesadaran diri yang utuh untuk menjadi dirinya (kemerdekaan diri) dan kemerdekaan orang lain.
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 11:23 PM
DIYAH PATRIYANA UTAMI noted on 5. Budi Pekerti
Budi Pekerti merupakan keselarasan (keseimbangan) hidup antara cipta, rasa, karsa dan karya. Menurut KHD keluarga merupakan tempat terbaik anak untuk melatih pendidikan sosial dan karakter baik bagi seorang anak. Budi Pekerti melatih anak untuk memiliki kesadaran diri yang utuh untuk menjadi dirinya (kemerdekaan diri) dan kemerdekaan orang lain.
 Reply  Like (0)Friday, 22 March 2024, 9:32 PM
WAKHDIYONO noted on 5. Budi Pekerti
8. Budi pekerti, watak, atau karakter merupakan hasil dari bersatunya gerak pikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Perlu diketahui bahwa budi berarti pikiran perasaan-kemauan, sedangkan pekerti artinya ‘tenaga’. Jadi budi pekerti merupakan sifat jiwa manusia, mulai angan-angan hingga menjelma sebagai tenaga. Dalam proses pembelajaran kita juga harus mengutamakan Pendidikan karakter / budi pekerti bagi peserta didik. Seorang pendidik tentunya harus mampu membantu peserta didik untuk memiliki budi pekerti yang baik. Memang tidak mudah untuk merubah karakter pada peserta didik, tetapi dengan adanya pembiasaa-pembiasaan yang baik maka aka nada perubahan dari tingkah laku peserta didik.
 Reply  Like (0)Saturday, 23 March 2024, 9:24 PM
ROZA JUNIANTO noted on 5. Budi Pekerti
5. Budi Pekerti Menurut KHD, budi pekerti, atau watak atau karakter merupakan perpaduan antara gerak pikiran, perasaan dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Budi pekerti juga dapat diartikan sebagai perpaduan antara Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya (psikomotor). Lebih lanjut KHD menjelaskan, keluarga menjadi tempat yang utama dan paling baik untuk melatih pendidikan sosial dan karakter baik bagi seorang anak. Keluarga merupakan tempat bersemainya pendidikan yang sempurna bagi anak untuk melatih kecerdasan budi-pekerti (pembentukan watak individual). Keluarga juga merupakan sebuah ekosistem kecil untuk mempersiapkan hidup anak dalam bermasyarakat dibanding dengan institusi pendidikan lainnya.
 Reply  Like (0)Sunday, 24 March 2024, 9:28 PM
KUNTORO noted on 5. Budi Pekerti
Proses pendidikan KHD disini menekankan 3 hal utama yaitu melatih panca indra, kehalusan budi pekerti dan kecerdasan.
 Edit  Remove  Reply  Like (0)Monday, 25 March 2024, 2:58 PM
SISNANDRIYATI noted on 5. Budi Pekerti
Budi pekerti juga dapat diartikan sebagai perpaduan antara Cipta (kognitif), Karsa (afektif) sehingga menciptakan Karya (psikomotor). keluarga menjadi tempat yang utama dan paling baik untuk melatih pendidikan sosial dan karakter baik bagi seorang anak.Alam keluarga menjadi ruang bagi anak untuk mendapatkan teladan, tuntunan, pengajaran dari orang tua.Budi Pekerti merupakan keselarasan (keseimbangan) hidup antara cipta, rasa, karsa dan karya.Budi Pekerti melatih anak untuk memiliki kesadaran diri yang utuh untuk menjadi dirinya (kemerdekaan diri) dan kemerdekaan orang lain.
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 5:16 PM

6. Interpretasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Kumpulan tulisan Ki Hadjar Dewantara mengenai pendidikan telah disajikan secara lengkap dalam buku terbitan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa. Buku yang diterbitkan pada tahun 1961 tersebut bertajuk “Karya Ki Hadjar Dewantara, Bagian Pertama: Pendidikan”. Dalam video berikut, Bapak Iwan Syahril menyampaikan intisari dan interpretasi beliau atas filosofi pendidikan nasional gagasan KHD. Cermati bagaimana beliau menghubungkan pemikiran KHD dengan konteks pendidikan saat ini. Juga beberapa video tentang pemikiran KHD memberikan pemahaman yang utuh dalam memahami Dasar Dasar Pendidikan KHD.
 YOUR NOTES AND QUESTIONS

SISNANDRIYATI noted on 6. Interpretasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
Ada 3 Kerangka Pemikiran Ki Hadjar Dewantara yaitu 1. Kodrat keadaan yang terbagi menjadi 2 yaitu kodrat alam dan kodrat zaman 2. prinsip perubahan ada 3 yang dikenal dengan azas trikon: a, kontinuitas b, konvergensi c. konsentris 3. Budi pekerti yang terdiri dari ; cipta yaitu pikiran , rasa yaitu perasaan , karsa yaitu kemauan/kehendak
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 6:25 PM
ARTIN noted on 6. Interpretasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
KHD mendirikan Taman Siswa agar setiap anak dapat belajar, dan memiliki 3 semboyan yaitu ing ngarso sung thulodo, ing madyo mangun karso, dan tut wuri handayani. Refleksi : 1) Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan. 2) Pendidikan dan kebudayaan harus selalu bergerak sesuai kodrat alam dan kodrat zaman. Filosofi perubahan : 1) Kodrat keadaan yaitu kodrat alam dan kodrat zaman. 2) Prinsip perubahan dengan asas trikon yaitu kontinuitas, konvergensi, dan konsentris. 3) Apa yang berubah yaitu budi pekerti sebagai hasil cipta, rasa, dan karsa Relevansi KHD bahwa tujuan pendidikan kita adalah murid, murid dan murid yaitu keharusan untuk memandang anak dengan rasa hormat, bebas dari segala ikatan, dengan suci hati mendekati sang anak, tidak dengan meminta hak namun untuk menghamba pada anak.
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 9:26 PM
BASTI LESTARI noted on 6. Interpretasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
Ki Hajar Dewantar mendirikan Taman Siswa untuk sekolah anak- anak dari semua kalangan perguruan tersebut bersemboyan ing ngarso sung tulodo ing madya mangun karso tut wuri handayani yang artinya yang didepan memberi contoh,di tengah membangun semangat dan di belakang memberi dorongan. Beliau juga berkata pendidikan adalah tempat bersemaian segala benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat kebangsaan,dan pendidikan menjadi landasan pembentukan peradaban bangsa. Inti dari filsafat pendidikan Ki Hajar Dewantara adalah perubahan.Menurut KHD juga ada 3 kerangka pemikiran yaitu kodrat keadaan,kodrat zaman, dan prinsip perubahan.
 Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 11:56 PM
DIYAH PATRIYANA UTAMI noted on 6. Interpretasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
KHD mendirikan sekolah taman siswa agar setiap anak dapat belajar dan memiliki semboyan yang digunakan ing ngarso sung tulodo ing madya mangun karso tut wuri handayani. 1. pendidikan tempat persemaian benih-benih kebudayaan 2. kodrat alam dan kodrat zaman 3. prinsip perubahan (asas tri-kon : kontinuitas, konvergensi, konsentris)3. budi pekerti meliputi cipta, rasa, karsa , dan tujuan dari pendidikan berpusat pada murid, muri, dan murid.
 Reply  Like (0)Friday, 22 March 2024, 9:51 PM
WAKHDIYONO noted on 6. Interpretasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
8. Budi pekerti, watak, atau karakter merupakan hasil dari bersatunya gerak pikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Perlu diketahui bahwa budi berarti pikiran perasaan-kemauan, sedangkan pekerti artinya ‘tenaga’. Jadi budi pekerti merupakan sifat jiwa manusia, mulai angan-angan hingga menjelma sebagai tenaga. Dalam proses pembelajaran kita juga harus mengutamakan Pendidikan karakter / budi pekerti bagi peserta didik. Seorang pendidik tentunya harus mampu membantu peserta didik untuk memiliki budi pekerti yang baik. Memang tidak mudah untuk merubah karakter pada peserta didik, tetapi dengan adanya pembiasaa-pembiasaan yang baik maka aka nada perubahan dari tingkah laku peserta didik.
 Reply  Like (0)Saturday, 23 March 2024, 9:25 PM
ROZA JUNIANTO noted on 6. Interpretasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
Pendidikan menciptakan ruang bagi murid untuk bertumbuh secara utuh agar mampu memuliakan dirinya dan orang lain (merdeka batin) dan menjadi mandiri (merdeka lahir). Kekuatan diri (kodrat) yang dimiliki, menuntun murid menjadi cakap mengatur hidupnya dengan tanpa terperintah oleh orang lain.
 Reply  Like (0)Monday, 25 March 2024, 9:48 AM
KUNTORO noted on 6. Interpretasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
Filosofi KHD yang pertama mengartikan pendidikan sebagai tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat, menyadarkan kami para pendidik bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka salah satu kunci untuk mewujudkannya yaitu melalui pendidikan
 Edit  Remove  Reply  Like (0)Monday, 25 March 2024, 3:00 PM

7. Penugasan (Refleksi diri)

Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, Anda telah menyimak video dan membaca 3 (tiga) tulisan KHD. Hayati dan maknai pemikiran KHD sesuai dengan pengalaman Anda dan konteks sosial budaya di daerah Anda, lalu buatlah sebuah rekaman audio atau video berdurasi 1 hingga 2 menit yang memberikan ilustrasi diri Anda sebagai “pembelajar” sekaligus “pemelajar” yang dapat menginternalisasi gagasan KHD. Unggah audio atau video yang dibuat ke Google drive Anda. Jangan lupa untuk membuka akses file hasil rekaman Anda di google drive dengan cara klik Dapatkan link/Get link.

Panduan membuat rekaman Audio atau Video (Vlog) 

Audio atau Video adalah penjelasan pemikiran reflektif kritis Anda dalam memaknai dan menghayati pemikiran KHD setelah menyimak video dan membaca 3 tulisan KHD (terlampir). Dalam audio/video ini, yang paling utama adalah sampaikan pemaknaan dan penghayatan Anda terhadap pemikiran KHD sehingga Anda tidak perlu khawatir dengan aspek keindahan dari video tersebut. Berikan komentar dan umpan balik kepada audio/video yang diunggah oleh rekan Anda.

Berikut ini panduan pertanyaan yang dapat digunakan dalam menjalankan tugas di atas. 

Apa intisari pemikiran KHD tentang pendidikan?  

    Silahkah unggah hasil rekaman Anda di Google Drive yang Anda miliki, kemudian kirim tautan/link file yang telah diunggah tersebut ke pada kolom NOTES yang ada dibagian YOUR NOTES AND QUESTIONS

     YOUR NOTES AND QUESTIONS

    ROFIKA DWI SUSANTI noted on 7. Penugasan (Refleksi diri)
    Penugasan (refleksi diri) Assalamualaikum Berikut saya lampirkan rekaman tentang refleksi kritis pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan serta pandangan saya terhadap pemikiran tersebut sebagai seorang pendidik atau pengajar. https://drive.google.com/file/d/1y-exorVmRIMETKjew916iE678wYY27uI/view?usp=drivesdk
     Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 8:39 PM
    ARTIN respond:
    Refleksi sudah lengkap, semoga mampu memantik guru sebagai pamong yang mampu memerdekakan belajar murid
     Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 9:46 PM
    LILIS SETIOWATI respond:
    Keren Bu Rofika,
     Reply  Like (1)Sunday, 31 March 2024, 1:33 PM
    ARTIN noted on 7. Penugasan (Refleksi diri)
    https://drive.google.com/file/d/1AHy1cen7AQztIDwVa5QyXJaf35Ml-NXj/view?usp=sharing
     Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 9:41 PM
    DIYAH PATRIYANA UTAMI noted on 7. Penugasan (Refleksi diri)
    Assalamualaikum Wr.Wb. Berikut adalah hasil rekaman intisari pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam bidang pendidikan https://drive.google.com/file/d/12A1gGk0PdOo7g2RjydA5tKq6MSkDSVkR/view?usp=sharing
     Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 10:27 PM
    SISNANDRIYATI noted on 7. Penugasan (Refleksi diri)
    Assalamu'alaikum.wr.wb. berikut saya lampirkan tugas rekaman tentang refleksi kritis Pemikiran Ki Hadjar Dewantara https://drive.google.com/file/d/1pKtwJESNlnjwKA2qe0GGmmlTKcRrIeUV/view?usp=sharing
     Reply  Like (0)Wednesday, 20 March 2024, 9:34 AM
    KUNTORO noted on 7. Penugasan (Refleksi diri)
    Tugas Refleksi Pemikiran KHD (mp3) : https://drive.google.com/file/d/10sEMwahhQcbin0vMkl_-Ve5sqORYkgYr/view?usp=sharing
     Edit  Remove  Reply  Like (0)Wednesday, 20 March 2024, 12:38 PM
    LILIS SETIOWATI noted on 7. Penugasan (Refleksi diri)
    Penugasan (refleksi diri) Refleksi diri tentang Intisari pemikiran Ki Hajar Dewantara https://drive.google.com/file/d/1C9Vl9LjbTqBTPN69hKINinkxIlXbFL-O/view?usp=sharing
     Reply  Like (0)Wednesday, 20 March 2024, 10:14 PM
    BASTI LESTARI respond:
    Sudah bagus bu,sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara
     Reply  Like (1)Sunday, 31 March 2024, 2:45 PM
    BASTI LESTARI noted on 7. Penugasan (Refleksi diri)
    Rekaman initisari pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan. https://drive.google.com/file/d/1S0bgy9ngXU8oGOxtGHXikuTrVyCd6R4J/view?usp=sharing
     Reply  Like (0)Friday, 22 March 2024, 3:27 PM
    LILIS SETIOWATI respond:
    Bagus, sudah mencerminkan pemikiran Ki Hajar Dewantara.
     Reply  Like (0)Sunday, 31 March 2024, 1:31 PM
    WAKHDIYONO noted on 7. Penugasan (Refleksi diri)
    https://drive.google.com/file/d/1K3t7NmZ8QOEUUK9z-4-eYJ-W2BbEYpS-/view?usp=sharing
     Reply  Like (0)Saturday, 23 March 2024, 9:29 PM
    ROZA JUNIANTO noted on 7. Penugasan (Refleksi diri)
    7. Penugasan Refleksi diri https://drive.google.com/file/d/1C-RChS9cjvBluZiU2L3pd9Q89pe9HzK6/view?usp=sharing
     Reply  Like (0)Monday, 25 March 2024, 6:52 AM
    DWI ERMA KUSTIANI noted on 7. Penugasan (Refleksi diri)
    Assalamu'alaikum berikut saya lampirkan refleksi KHD https://drive.google.com/file/d/1xH6I13RXeDmOQC-JCwzzRh2DpTgACjlb/view?usp=sharing
     Reply  Like (0)Tuesday, 26 March 2024, 12:54 PM

    Penutup

    Dengan mengirimkan hasil tanggapan reflektif kritis baik berupa rekaman audio/video pendek, Anda telah menyelesaikan kegiatan eksplorasi konsep untuk modul 1.1. Refleksi Diri Tentang Pemikiran Ki Hadjar Dewantara.

    Selanjutnya, untuk lebih memperdalam pemahaman Anda terkait materi, Anda akan berlatih membangun kerangka berpikir dan menyampaikan ide serta gagasan berdasarkan pemahaman dan internalisasi konsep pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD) dalam ruang diskusi virtual.

     YOUR NOTES AND QUESTIONS

    SISNANDRIYATI noted on Penutup
    Alhamdulillah sudah mengirimkan hasil tanggapan refleksi kritis
     Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 6:18 PM
    ARTIN noted on Penutup
    Setelah belajar tentang pembelajaran yang memerdekakan anak sesuai filosofi pendidikan KHD dengan kodrat alam dan kodrat zamannya,harapan saya agar bisa melaksanakan peran guru sebagai penuntun dengan baik sehingga berhasil menuntun peserta didik menuju keberhasilan megeksplor potensi diri yang dimiliki sesuai tumbuh kembangnya secara optimal dan berhasil mengantarkan peserta didik menjadi manusia seutuhnya agar dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
     Reply  Like (0)Tuesday, 19 March 2024, 9:44 PM
    KUNTORO noted on Penutup
    Alhamdulillah... semoga selalu diberikan kemudahan dan kelancaran.
     Edit  Remove  Reply  Like (0)Wednesday, 20 March 2024, 12:39 PM
    DIYAH PATRIYANA UTAMI noted on Penutup
    Allhamdulillah sudah menyelesaikan kegiatan ekspolari konsep modul 1.1. Refleksi Diri tentang pemikiran KHD, semoga kedepannya selalu diberi kemudahan dan kelancaran.
     Reply  Like (0)Friday, 22 March 2024, 10:01 PM
    WAKHDIYONO noted on Penutup
    Alkhamdulillah sudah menyelesaikan kegiatan ekspolari konsep modul 1.1. Refleksi
     Reply  Like (0)Saturday, 23 March 2024, 9:32 PM
    BASTI LESTARI noted on Penutup
    Alhamdulillah... semoga kedepannya dapat menjadi pendidik yang lebih baik lagi
     Reply  Like (0)Sunday, 24 March 2024, 10:23 PM
    ROZA JUNIANTO noted on Penutup
    Alhamdulillah sudah menyelesaikan Allhamdulillah sudah menyelesaikan kegiatan ekspolari konsep modul 1.1. Refleksi Diri tentang pemikiran KHD,
     Reply  Like (0)Monday, 25 March 2024, 6:53 AM

    0 comments:

    Posting Komentar

    Refleksi Filosofisi

    Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional KHD Modul 1.1. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional KHD 1.1.A. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasion...