Elaborasi Pemahaman - Modul 1.2 ~ Kuntoro Triatmoko

1.2.a.7. Elaborasi Pemahaman - Modul 1.2

Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,

Dalam pembelajaran ini, kita akan mengelaborasi pemahaman kita mengenai Nilai dan Peran Guru Penggerak. Namun sebelum melakukan elaborasi pemahaman bersama instruktur, Anda diminta untuk menuangkan berbagai pertanyaan mengenai materi Nilai dan Peran Guru Penggerak yang masih ingin digali lebih lanjut pada aktivitas ini.

Diharapkan Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak dapat mendorong rasa keingintahuannya dalam bentuk pertanyaan mendalam untuk dibahas bersama Instruktur. Jadi, bukan soal seberapa banyak pertanyaan yang disampaikan, namun seberapa pentingkah pertanyaan tersebut bagi Bapak/Ibu dalam menguatkan pemahaman pada Modul 1.2 ini.

Klik tombol answer the questions untuk menuliskan pertanyaan.

Your response

Respondent: KUNTORO TRIATMOKO Submitted on: Tuesday, 7 May 2024, 10:15 AM

Elaborasi Pemahaman - Kumpulan Pertanyaan

Sebagai persiapan untuk berdiskusi bersama instruktur,ada beberapa hal yang perlu Anda laksanakan, yaitu menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang akan disampaikan kepada instruktur ketika pertemuan tatap maya dengan instruktur

Question #1

1

Response is required

Setelah memaknai konsep dalam materi di modul 1.2 ini, pertanyaan yang masih muncul di benak saya adalah .....

Terkait dengan nilai berpihak pada murid, bagaimanakah dengan kondisi penerapan kedisiplinan siswa di SMK yang cenderung dengan memberikan konseewensi pelanggaran disiplin dengan “hukuman” secara fisik seperti push up, jalan jongkok, lari keliling lapangan dan sebagiinya. Jika di lihat dari segi anak maka anak cenderung melihatnya sebagai sebuah tindakan yang menyiksa dan merugikan. Akan tetapi jika di lihat dari penyiapan fisik dan mental siswa maka hal tersebut akan berdampak pada kesiapan siswa. Seleksi masuk industri yang juga menerapkan seleksi fisik seperti push up, lari, dll. Bagaimanakah seharusnya guru menyikapi kondisi seperti hal tersebut di atas jika fikaitkan dengan nilai berpihak pada murid?
Bagaimana strategi kita sebagai seorang guru penggerak ketika akan melakukan pembelajaran yang inovatif sesuai dengan zamannya. Tetapi kurangnya dukungan oleh rekan sejawat bahkan kepala sekolah karena ketugasan di luar tupoksi yang sangat banyak?
Sebagai guru penggerak yang nantinya di harapkan bisa menggerakkan civitas akademika di sekolah tentunya mempunyai tentunya memunyai tantangan dan hambatan dalam menerapkan nilai dan perannya. Bagaimana untuk bisa konsisten menjalankan nilai dan peran guru penggerak sedangkan dinamika dalam diri dan di sekolah juga besar?
Apakah guru-guru yang mempunyai nilai-nilai Guru Penggerak juga bisa di sebut sebagai Guru Penggerak meskipun tidak mengikuti Pelatihan Pendidikan Guru Penggerak?

Klik Submit untuk mengirimkan jawaban

Elaborasi Pemahaman - Kumpulan Pertanyaan

1

Setelah memaknai konsep dalam materi di modul 1.2 ini, pertanyaan yang masih muncul di benak saya adalah .....

Respondent	Response
	Salah satu cara menerapkan nilai GP berpihak pada murid yaitu dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, akan tetapi saya terkendala waktu baik dalam perencanaan maupun pelaksanaannya. Mohon saran dan masukan untuk penyusunan perencanaan kegiatan pembelajaran yang praktis dan dapat sesuai dengan waktu yang dialokasikan. Pertimbangan-pertimbangan apa sajakah yang dapat digunakan dalam menyusun dan juga melaksanakannya? Terimakasih.
	1. Apakah nilai dan peran Guru Penggerak hanya untuk diterapkan oleh Guru Penggerak saja? 2.Dari ke lima nilai dan peran Guru Penggerak nilai manakah yang harus kita kuatkan terlebih dahulu?
	1. Bagaimana langkah awal untuk menjadi coach dalam menggerakan komunitas praktisi disekolah agar mereka tergerak hatinya untuk meningkatkan kompetensi diri dan melakukan pembelejaran yang sesuai dengan nilai dan peran guru penggerak ? 2. Bagaimana cara meningkatkan inovasi di sekolah agar sekolah tersebut dapat berkembang, berkualitas, berkarakter, dan kreatif ?
	Dari beberapa nilai guru penggerak, nilai apakah yang harus dikuatkan pertama kali agar bisa mendukung tumbuhnya nilai-nilai yang lainnya? Bagaimana strategi kita sebagai guru penggerak ketika akan melakukan pembelajaran yang inovatif sesuai dengan zamannya. Tetapi kurangnya dukungan oleh rekan sejawat bahkan kepala sekolah karena ketugasan di luar tupoksi yang sangat banyak? Sebagai guru penggerak yang nantinya di harapkan bisa menggerakkan civitas akademika di sekolah tentunya mempunyai tantangan dan hambatan dalam menerapkan nilai dan perannya. Bagaimana menjalankan nilai dan peran guru penggerak secara konsisten sedangkan dinamika dalam diri dan di sekolah juga besar?
	Dari 5 nilai guru penggerak, nilai apakah yang lebih utama untuk dikuatkan agar mendukung nilai lain sehingga tercipta ekosistem sehat sehingga kita dapat memfasilitasi kebutuhan belajar anak dengan baik dari yang sudah baik
	Terkait dengan nilai berpihak pada murid, bagaimanakah dengan kondisi penerapan kedisiplinan siswa di SMK yang cenderung dengan memberikan konseewensi pelanggaran disiplin dengan “hukuman” secara fisik seperti push up, jalan jongkok, lari keliling lapangan dan sebagiinya. Jika di lihat dari segi anak maka anak cenderung melihatnya sebagai sebuah tindakan yang menyiksa dan merugikan. Akan tetapi jika di lihat dari penyiapan fisik dan mental siswa maka hal tersebut akan berdampak pada kesiapan siswa. Seleksi masuk industri yang juga menerapkan seleksi fisik seperti push up, lari, dll. Bagaimanakah seharusnya guru menyikapi kondisi seperti hal tersebut di atas jika fikaitkan dengan nilai berpihak pada murid? Bagaimana strategi kita sebagai seorang guru penggerak ketika akan melakukan pembelajaran yang inovatif sesuai dengan zamannya. Tetapi kurangnya dukungan oleh rekan sejawat bahkan kepala sekolah karena ketugasan di luar tupoksi yang sangat banyak? Sebagai guru penggerak yang nantinya di harapkan bisa menggerakkan civitas akademika di sekolah tentunya mempunyai tentunya memunyai tantangan dan hambatan dalam menerapkan nilai dan perannya. Bagaimana untuk bisa konsisten menjalankan nilai dan peran guru penggerak sedangkan dinamika dalam diri dan di sekolah juga besar? Apakah guru-guru yang mempunyai nilai-nilai Guru Penggerak juga bisa di sebut sebagai Guru Penggerak meskipun tidak mengikuti Pelatihan Pendidikan Guru Penggerak?

Total responses to question	6/6